NARANASI : Bernarasi Kali Pertama



Naranasi merupakan film pednek pertama kali yang pernah saya buat. Film ini dibuat waktu SMP kelas dua. DImana waktu itu di pelajaran Bahasa Indonesia mendapat tugas akhir semesterberupa drama. Ada dua pilihan antara tampil langsung dengan panggung atau didokumentasikan melalui film. Serempak kelompok kami memilih didokumentasikan. Alasan utamanya ya jelas karena kami malu untuk tampil dengan ditonton langsung.

Produksi kami lakukan dengan keterbatasan pengetahuan soal cara membuat film. Dengan modal nekat, camdig pocket beserta konsumsi seadanya kami mengerjakan. Naranasi adalah ide dari salah satu teman saya yang didaulat sebagai penulis naskahnya. Dia adalah Wachidatul . Naranasi bercerita soal sebuah keluarga miskin yang bergantung hidup pada lahan pertanian yaitu sawah. Suatu ketika sang Ibu sakit dan harus segara diobati. Anak laki-lakinya (saya sendiri yang memerankan -,-) segera berpetualang menyusuri sawah, sungai, naik turun bukit. Dia hendak mencari buah naranasi yang dapat menyembuhkan. Di perjalanan ia mendapat hadangan preman. Tapi dengan kegigihannya dan dengan bantuan seseorang misterius, ia berhasil mendapatkan naranasi. (semoga memang benar ceritanya seperti itu, soalnya sudah terlewat lama dan lupa detailnya seperti apa).

Kami mengerjakan cukup seharian penuh. Hasil video yang sepenuhnya dipasrahkan kepada saya. Secara otamatis saya-lah yang bakal meng-editnya. Pengalaman pertama mengedit film adalah bingung, bingung pakai software apa untuk mengedit. Saya cari di windows ternyata ada juga "MOVIMAKER". Software sederhana bagi kaum pemula. Semalaman meng-edit dan tiba saat membuat potongan-potongan video menjadi satu fil video saja. Dan ternyata saya malah tidak tahu cara meng-export video. Karena waktu sudah H-1, di pagi harinya harus sudah dikumpulkan. Terpaksa yang saya burn ke CD adalah file data moviemaker-nya (file project edit-an) bukan hasil jadi. Pasrah lah pasrah. Kami menunggu nilai kami keluar di akhir semester, dan ternyata nilai sudah keluar dan nampak bagus-bagus saja. Padahal film yang kami kumpulkan tidak bisa dilihat -,-?. Kami bertanya-tanya bagaimana guru kami bisa melihat dan menilai film kami. Dan kejadian inilah yang membuat saya dendam dan bertekad membuat film supaya ditonton banyak orang. Semangat awal inilah, semangat diawal film yang tidak pernah diputar, semangat untuk mengawali saya untuk bernarasi terus dan terus.

Judul film : Naranasi
Tahun produksi : 2008


Mari bernarasi!












0 komentar:

Posting Komentar